ENERGI
DAN EKOSISTEM
Disusun
oleh
ENDAH
PUTRI APRILIANI
170254244034
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam karya ilmiah ini akan di jelaskan tentang
pengertian energi dan ekosistem. Konsep ekosistem dengan pokok bahasan mengenai
komponen biotik (hidup) dan abiotik (tak hidup), peranan masing - masing
komponen. Klasifikasi ekosistem berdasarkan energi dan energi dalam ekosistem.
1.2 Rumusan
Masalah
a. Apa
yang dimaksud dengan energi?
b. Apa
yang dimaksud dengan ekosistem?
c. Apa
saja konsep ekosistem?
d. Bagaimana
energi dalam ekosistem?
1.3 Tujuan
Agar dapat mengetahui energi dalam ekosistem
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Berkaitan dengan aliran energi,
dikenal Hukum Termodinamika. Dalam Hukum Termodinamika I atau disebut hukum
kekekalan energi, bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan dan
hanya mengalami transformasi, sedangkan dalam Hukum Termodinamika II, bahwa
proses transformasi energi tidak pernah terjadi secara spontan, dan proses
transformasi energi tidak pernah berlangsung dengan efisien 100%.
Ekosistem pertama kali diusulkan
pada tahun 1935 oleh A.G. Tansley, seorang ahli ekologi bangsa Inggris, tetapi konsep
ini bukanlah merupkan hal yang baru. Berbagai pendapat tentang kesatuan
organisme dan lingkungannya demikian juga tentang kesatuan manusia dan alam
sudah sejak lama ada. Pada akhir abad ke-19 dalam penerbitan ekologik baik di
Amerika, Rusia, dan Eropa telah mulai bermunculan pernyataan-pernyataan tentang
konsep ekosistem.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Energi
Energi dapat dirumuskan sebagai
kemampuan (capacity) untuk melakukan kerja. Dalam ekosistem, energi sinar
matahari sebagai sumber energi yang
menopang peristiwa sirkulasi atmosfer dan siklus air dalam ekosistem. Tidak
semua energi matahari ini mencapai bumi (insolasi), sebagian dibelokkan oleh
atmosfer atau dikembalikan ke alam bebas. Pada dasarnya energi matahari ini
tidak dapat dihilangkan walaupun telah dibelokkan oleh atmosfer, dan berubah
menjadi bentuk-bentuk energi lain seperti energi kimia, energi kinetik atau
energi panas.
Berkaitan dengan aliran energi,
dikenal Hukum Termodinamika. Dalam Hukum Termodinamika I atau disebut hukum
kekekalan energi, bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan dan
hanya mengalami transformasi, sedangkan dalam Hukum Termodinamika II, bahwa
proses transformasi energi tidak pernah terjadi secara spontan, dan proses
transformasi energi tidak pernah berlangsung dengan efisien 100%. Dalam hukum
Termodinamika II ini dimaksudkan bahwa energi matahari yang dipancarkan ke muka
bumi cenderung menjadi energi panas yang keseluruhannya tidak langsung bermakna
bagi kehidupan. Hanya sedikit energi yang mengalami fiksasi dalam tumbuhan
hijau sebagai energi potensial, selebihnya dipancarkan dalam bentuk panas di
sekitar biosfer.
B.
Ekosistem
Ekosistem atau sistem ekologi
(Anderson,1981) merupakan kesatuan komunitas biotik dengan lingkungan
abiotiknya. Pada dasarnya, ekosistem dapat meliputi seluruh biosfer dimana
terdapat kehidupan, atau hanya bagian-bagian kecil saja seperti sebuah danau
atau kolam. Dalam jangkauan yang lebih luas, dalam kehidupan diperlukan energi yang
berasal dari matahari. Dalam suatu ekosistem terdapat suatu keseimbangan yang disebut
homeostatis, yaitu adanya proses dalam ekosistem untuk mengatur kembali berbagai
perubahan dalam sistem secara keseluruhan, atau dalam pendekatan yang holistik.
Dalam mekanisme keseimbangan itu, termasuk mekanisme pengaturan, pengadaan dan penyimpanan
bahan-bahan, pelepasan hara makanan, pertumbuhan organisme dan populasi serta
daur bahan organik untuk kembali terurai menjadi materi atau bahan anorganik
·
Komponen atau faktor ekosistem
Komponen-komponen
ekosistem dapat dibagi berdasarkan ;
a.
Dari
segi makanan (trophik)
1.
Komponen autrotop (memberi makanan sendiri), disini terjadi pengikatan energi
sinar matahari.
2.
Komponen heterotrophik (memakan yang lainnya), disini terjadi pemakaian,
pengaturan kembali dan perombakan bahan-bahan yang kompleks.
b.
Dari
segi keperluan deskriptif
1.
Komponen Abiotik, terdiri dari ;
a)
Senyawa-senyawa inorganik ( C, H, CO2, H2O dan lainnya) yang terlibat dalam
siklus bahan atau mineral.
b)
Senyawa-senyawa organik (protein, karbohidrat, lemak dan seterusnya) yang
menghubungkan biotik dan abiotik.
c)
Iklim (temperatur, faktor-faktor fisik lainnya)
d)
Air
2.
Komponen-komponen biomas terdiri dari;
a)
Produsen, organisme autotropik, umumnya tumbuhan hijau yang mampu
menghasilkan
atau membentuk makanan dari senyawa-senyawa an-organik
yang
sederhana.
b)
Makro-konsumer atau phagotrof, organisme-organisme heterotropik terutama
hewan
yang mencernakan organisme-organisme atau bagian bahan organik.
c)
Mikro-konsumer, saprotrof (sapro = merombak) atau osmotrop, organisme
heterotropik
terutama bakteri dan jamur yang merombak senyawa-senyawa
kompleks
dari pada protoplasma mati. Menghisap beberapa dari hasil
perombakan
dan melepaskan bahan makanan inorganik yang dapat digunakan
oleh
produsen. Menghasilkan senyawa organik sebagai sumber energi yang
dapat
menghambat atau meransang komponen biotik lainnya dalam ekosistem. 3. Wiegest
dan Owens (1970), membagi heterotrof menjadi;
a)
Biophag adalah organisme-organisme yang memakan organisme hidup lainnya.
b)
Saprophag adalah organisme-organisme yang memakan bahan-bahan organik mati.
c.
Dari
segi fungsional
1.
Lingkaran mineral.
2.
Rantai-rantai makanan.
3.
Pola-pola keragaman dalam waktu dan ruang.
4.
Perkembangan dan evaluasi.
5.
Pengendalian (cybernetiks)
Faktor-faktor
ekosistem yang merupakan komponen habitat yaitu;
A.
Faktor Abiotik
1.
Tanah;
a.
Sifat fisik tanah seperti tekstur, kematangan, porositas, kapasitas menahan
air. b. Sifat kimia tanah seperti pH, kandungan dan jenis unsur hara (materi)
2.
Faktor Iklim
Rezim
energi, suhu, kelembapan, angin, kandungan gas/partikel.
3.
Faktor air
Kecerahan,
pH, kandungan unsur.
B.
Faktor Biotik;
1.
Produsen; tumbuhan hijau, bakteri
2.
Konsumen; herbivora, karnivora 3. Dekomposer
C.
Faktor Manusia; ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, hankam Tanah sebagai ekosistem, terdiri atas
komponen;
1.
Komponen Abiotik; fraksi mineral yaitu sifat fisik dan sifat kimia, kandungan
bahan
organik, air tanah, dan atmosfer tanah
2.
Komponen Biotik; mikrobiota seperti Algae, Protozoa, Fungi. Mesobiota seperti Nematoda
dan Artipro. Makrobiota seperti cacing, Moluska, Artropoda
C.
Energi
dalam ekosistem
Jaring makanan merupakan satuan
dasar ekosistem, karena energi dan nutrisi beredar ke dalamnya dan di
sekitarnya, termasuk pertukaran energi dan materi yang juga terjadi pada
lingkungan abiotiknya. Siklus materi dan aliran energi menggambarkan bagaimana pola
energi dan materi (nutrisi) itu secara mendasar beredar dalam ekosistem.
Herbivora dan carnivora bersama-sama merupakan konsumen-konsumen (biophages)
yang memangsa organisme-organisme hidup, berbeda dengan dekomposer
(saprophages) yang memakan bahan-bahan organik mati.
Pola peredaran energi dan materi
sangat berbeda dalam kaitannya dengan lingkungan abiotik serta batas-batas
ekosistem. Energi mengalir melalui ekosistem yang dipasok dari luar sebagai
eneergi sinar matahari yang akhirnya hilang kembali lepas sebagai panas dalam
proses respirasi semua anggota komunitas. Sebagian besar materi nutrisi
berputar (bersiklus) dalam ekosistem, tumbuh-tumbuhan memperoleh nutrisinya
dari simpanan-simpanan (pools) organik lingkungan di dalam ekosistem di
atmosfere, air, tanah dan sedimen. Nutrisi ini mengalir melalui jaring makanan
dalam bentuk molekul-molekul organik, namun sebagian besar kembali
simpanan-simpanan anorganik melalui penguraian bahan-bahan organik yang
mati.
·
Aliran Energi Yang Melintasi Ekosistem
1.
Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan
o
Rantai makanan,merupakan proses makan
dan dimakan di antara organisme dengan urutan satu arah yang mengakibatkan
terjadinya perpindahan energi dari satu organisme ke organisme yang lainnya.
o
Jaring-jaring Makanan, rantai-rantai makanan
yang saling berhubungan
2.
Piramida Biomassa dan Piramida Energi
o
Piramida biomassa, dapat dinyatakan
sebagai diagram yang mengambarkan perpaduan massa seluruh makhluk hidup di
habitat tertentu yang diukur dan dinyatakan dalam satuan gram. Biomassa, ukuran
berat materi hidup pada waktu tertentu.
o
Piramida Energi, memperlihatkan jumlah energi
yang dipindahkan dari satu tingkat ke tingkat diatasnya dalam suatu jarring
makanan.
BAB IV
KESIMPULAN
Ketika energi mengalir melalui
suatu ekosistem, banyak energi yang hilang di setiap tingkat trofik. Jumlah
energi yang tersedia bagi setiap trofik ditentukan oleh produktivitas primer
bersih dan efisiensi di mana energi makanan diubah menjadi biomassa pada setiap
hubungan rantai makanan. Produktivitas sekunder adalah laju di mana konsumen
suatu ekosistem mengubah energi kimia makanan menjadi biomassa.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Utina
, Ramli & Dewi wahyuni K. Baderan. 2009. Ekologi dan Lingkungan Hidup.
Campbell,
Reece & Mtichell.2000.BIOLOGI Edisi Kelima – Jilid 3.
.